Penyebab Financial Distress dan Cara Mencegahnya

Arjunapulsamurah.com, Kota Malang – Financial distress adalah penurunan kondisi keuangan perusahaan yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti inflasi, resesi, dan kelangkaan. Faktor internal yang bisa menyebabkan kesulitan keuangan adalah penurunan pendapatan, utang yang terlalu besar, manajemen keuangan yang buruk, rencana investasi yang buruk, dan penggelapan atau korupsi. Cara mencegah kesulitan keuangan adalah dengan melakukan restrukturisasi non keuangan dan restrukturisasi keuangan. Restrukturisasi non keuangan meliputi revisi rencana bisnis, manajemen produksi, dan penjualan. Sedangkan restrukturisasi keuangan meliputi alokasi keuangan, mencari alternatif sumber pendapatan, dan mengurangi biaya yang tidak perlu.

Artikel update terhangat soal Penyebab Financial Distress dan Cara Mencegahnya

#Penyebab #Financial #Distress #dan #Cara #Mencegahnya

Financial distress merupakan penurunan kondisi keuangan perusahaan yang disebabkan oleh berbagai faktor. Bagaimana cara menanganinya?

Dalam bisnis, kekuatan finansial merupakan pondasi dasar yang harus dimiliki.

Keuangan perusahaan dapat diperoleh melalui penjualan, modal pemilik, investor, pinjaman, dan sebagainya.

Memperkuat keuangan perusahaan bukanlah hal yang mudah. Hal ini karena kondisi pasar yang terus berubah dan menuntut inovasi baru.

Belum lagi, kondisi ekonomi makro saat ini banyak mengganggu keuangan perusahaan.

Inflasi, resesi, musim dingin investor, kelangkaan, dan kenaikan harga adalah beberapa faktor yang melemahkan keuangan perusahaan atau disebut kesulitan keuangan.

Lantas, apa penyebab financial distress dan bagaimana cara mengatasinya?

Baca Juga: Anggaran Induk Perusahaan: Manfaat dan Cara Menyusunnya

Definisi Kesulitan Keuangan

(Foto kesulitan keuangan. Sumber: Freepik.com)

Melansir dari Corporate Finance Institute, financial distress merupakan istilah yang digunakan dalam corporate finance yang menggambarkan suatu kemunduran.

Kondisi keuangan perusahaan sedang menurun sehingga sulit untuk membayar kewajiban, terutama tagihan pinjaman.

Kesulitan keuangan jangka panjang dapat menyebabkan kebangkrutan.

Kondisi ini dapat terjadi ketika bisnis memiliki leverage yang tinggi, tingkat kelebihan yang rendah, dan/atau penjualan yang sensitif terhadap perubahan pasar.

Siklus financial distress perusahaan terdiri dari periode awal penurunan kinerja hingga titik terendah, kemudian tahap pemulihan jika perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya.

Dalam kondisi ini, perseroan akan terus bertransisi dan mencoba cara-cara baru untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.

Selain berusaha meningkatkan kinerja, tidak jarang perusahaan menerapkan efisiensi sumber daya.

Misalnya dengan melelang aset kantor, mencari investor baru, berusaha mendapatkan pinjaman, mengurangi fasilitas kantor, bahkan merumahkan sebagian pekerjanya.

Baca Juga: Pendapatan Ditangguhkan: Pengertian, Contoh, dan Cara Mencatatnya

Terjerat Financial Distress, Bagaimana Tanggapan Stakeholder Lain?

(Foto pengelolaan keuangan. Sumber: Freepik.com)

Perlu diketahui bersama, sebuah bisnis tidak bisa berdiri sendiri.

Setiap bisnis pasti memiliki mitra yang dikenal sebagai pemasok, mitra penjualan, distributor, waralaba, konsumen, investor, dan sebagainya.

Semua elemen tersebut merupakan bagian dari stakeholder atau pemangku kepentingan dalam bisnis.

Pertanyaannya, jika suatu bisnis mengalami kesulitan keuangan, bagaimana tanggapan para pemangku kepentingan yang terlibat dalam bisnis tersebut?

Umumnya, ketika suatu bisnis mengalami kesulitan keuangan, pihak lain akan mengurangi risiko yang terkait dengan bisnis tersebut.

Sebagai pemasok, langkah yang diambil mungkin adalah meminta pengembalian persediaan yang belum dibayar.

Pemasok juga dapat meminta pembayaran tambahan jika bisnis dalam kesulitan keuangan melanggar perjanjian.

Termasuk membebankan bunga keterlambatan dan denda atas utang yang jatuh tempo.

Pemberi pinjaman dan investor juga akan lebih konservatif.

Menurut Alat Akuntansi, mereka dapat membatalkan pinjaman dan tidak memberikan pinjaman tambahan.

Pelanggan juga dapat membatalkan trx dan tidak melakukan pemesanan baru. Sedangkan kompetitor akan berusaha “mencuri” pelanggan yang sudah ada.

Baca Juga : Administrasi Keuangan, Kenali Cara Kerja dan Kegunaannya

Penyebab Kesulitan Keuangan

(Foto kesulitan keuangan. Sumber: Freepik.com)

Sangat mudah bagi perusahaan untuk mengalami financial distress, bahkan untuk perusahaan yang sudah dikelola dengan baik sekalipun.

Dalam beberapa kondisi, kesulitan keuangan bisa disebabkan oleh hal-hal yang tidak terduga.

Misalnya, pandemi COVID-19 berdampak besar pada bisnis dan ekonomi. Banyak perusahaan yang mengurangi pekerja bahkan menghentikan operasi bisnisnya.

Selain itu, berikut beberapa penyebab financial distress perusahaan yang perlu Anda ketahui.

1. Pendapatan Menurun, Output Tetap Sama

Kondisi pertama yang memicu kesulitan keuangan perusahaan adalah penurunan pendapatan, namun beban perusahaan tetap sama.

Dalam situasi ini diperlukan efisiensi anggaran dan kejelian dalam melihat kondisi pasar.

Sebab, sebuah bisnis perlu menghemat pengeluaran hanya untuk hal-hal yang esensial saja.

Sementara itu, inovasi harus terus menjawab tantangan pasar yang selalu berubah.

2. Utang Terlalu Besar

Beberapa bisnis memilih untuk mengambil pinjaman bank sebagai modal bisnis mereka. Sayangnya, penjualan tidak selalu konsisten.

Terkadang, penghasilan yang Anda peroleh tidak cukup untuk melunasi tagihan utang. Akibatnya, terjadilah kondisi kesulitan keuangan.

Kondisi ini diperparah dengan beban bunga yang menumpuk, denda keterlambatan, dan kenaikan suku bunga pinjaman.

3. Manajemen Keuangan yang Buruk

Walaupun sebuah perusahaan memperoleh kelebihan yang besar, namun jika tidak dikelola dengan baik, pada akhirnya akan menimbulkan bencana.

Pengelolaan keuangan dilakukan untuk menggunakan dana seefisien mungkin untuk hal-hal penting yang secara langsung mempengaruhi kinerja perusahaan.

Sayangnya, tidak sedikit pebisnis yang mencoba lini bisnis baru saat memiliki dana yang banyak. Namun, tidak semuanya berjalan mulus.

Terkadang, sebuah bisnis harus fokus pada aktivitas intinya, mengurangi anggaran yang tidak perlu, dan mengalokasikan dana dengan hati-hati.

Baca Juga : Kas Kecil atau Petty Cash, Simak Penjelasan Lengkapnya

4. Rencana Investasi yang Buruk

Sangat penting untuk menjaga arus kas yang sehat dari investasi. Perusahaan dapat menginvestasikan sejumlah modal di perusahaan lain.

Investasi ini merupakan sumber pendapatan lain bagi perusahaan. Namun, seperti halnya investasi pada umumnya.

Jika mengalami kemunduran, maka dana yang diinvestasikan juga tidak akan menjadi pendapatan. Perusahaan juga mengalami kerugian karena nilai investasinya menurun.

Karena itu, membuat rencana investasi yang tepat sangatlah penting.

5. Penggelapan atau Korupsi

Penggelapan, penipuan atau korupsi yang menyebabkan kesulitan keuangan. Banyak contoh perusahaan yang mengalami kemunduran karena kasus ini.

Keuangan perusahaan yang seharusnya digunakan untuk kepentingan bisnis malah digunakan oleh sekelompok orang untuk kepentingan pribadinya.

Contoh kecil penggelapan atau korupsi adalah markup anggaran proyek atau acara perusahaan yang nilai nominalnya begitu besar.

Akibatnya, perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih tinggi dari yang seharusnya.

Cara Mencegah Kesulitan Keuangan

(Foto pengelolaan keuangan perusahaan. Sumber: Freepik.com)

Secara umum, solusi mengatasi financial distress telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya.

Setidaknya ada dua cara untuk mencegah kesulitan keuangan, yaitu melalui restrukturisasi non keuangan dan restrukturisasi keuangan.

Restrukturisasi Non Keuangan

Ketika kesulitan keuangan disebabkan oleh manajemen yang buruk, diperlukan langkah-langkah restrukturisasi non-keuangan.

Perusahaan mungkin perlu meninjau dan merevisi semua rencana bisnis, proyek jangka panjang, manajemen produksi, penjualan, hingga manajer transisi atau pemimpin divisi.

Hal ini dilakukan untuk mencari cara baru yang lebih efektif dari sisi manajemen dalam mencegah kesulitan keuangan.

Baca Juga : Cash and Carry, Simak Cara Kerjanya dalam Transaksi Jual Beli

Restrukturisasi Keuangan

Jika kondisi keuangan perusahaan sedang dalam tekanan, restrukturisasi keuangan perlu dilakukan.

Misalnya dengan mengatur kembali alokasi keuangan, mencari alternatif sumber pendapatan, mengurangi biaya yang tidak perlu, mengurangi biaya produksi, dan melakukan merger dengan perusahaan lain.

Pada akhirnya, financial distress yang semakin parah dapat membawa perusahaan menuju kebangkrutan jika tidak segera diatasi.

Inilah penjelasan financial distress yang perlu Anda ketahui sebelum menggerakkan bisnis.

sumber

Sekian Kabar update terviral tentang Penyebab Financial Distress dan Cara Mencegahnya

dengan tags keyword #Penyebab #Financial #Distress #dan #Cara #Mencegahnya

Kamu pastinya Terpikat untuk Usaha refill ulang pulsa dan paket kuota, Karena selain bisa dijual ke orang lain juga bisa di pakai sendiri untuk mengirit pengeluaran Anda.

Karena harga kami itu Harga GROSIR sehingga jauh lebih murah daripada isi pulsa di konter atau di penjual online sekalipun, Apalagi lewat Bank / Banking pasti Mahal, selisih jauh harganya dengan server kami Arjuna Pulsa.


daftar via whatsapp

Sharing is caring...